Pernah tidak sahabat
mendengar teman sahabat berkata seperti ini:
Pacaran itu tidak haram karena tidak ada dalilnya dalam Al-Quran dan Al-Hadist
tentang menjelaskan pacaran, yang ada juga tentang zina baru jelas ada dalilnya
haram,lalu bagiman caranya kita menyikapi dari perkataan tersebut?,bingung
tidak ada jawabnnya? atau mungkin bingung tidak tahu jawabannya?,Pada artikel kali ini saya
akan menjawab pertanyaan dan permasalahan tersebut tentang tidak ada dlilnya tentang melarang pacaran dalam Al-Quran dan Al-Hadist.Mari kita cari tau dengan membaca artikel di bawah ini,
mungkin alangkah baiknya sebelum kita membahas
pertanyaan tersebut yuk kita pahami dan pelajari dalil-dalilnya agar kita mengerti bahwa
islam itu melarang pacaran terkecualikan setelah menikah,dalil-dalilnya sebagai
berikut sesual kandungan Al-Quran dan Al-Hadist:
1).Dalil dalam Al-Quran
1.
Al-Ahzab ayat 53:
“Dan
jika kalian (para shahabat) meminta suatu hajat (kebutuhan) kepada mereka
(istri-istri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam) maka mintalah dari balik
hijab. Hal itu lebih bersih (suci) bagi kalbu kalian dan kalbu mereka.”
2.
Al-Isra`: 32
“Dan
janganlah kalian mendekati perbuatan zina, sesungguhnya itu adalah perbuatan
nista dan sejelek-jelek jalan.”
3.
An-Nur ayat 30:
Katakanlah
kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan
memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka,
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.”
4.
An-Nur ayat 31:
Katakanlah
kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan
kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang
(biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung
kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka,
atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau
putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau
putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka,
atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau
pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau
anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka
memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan
bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya
kamu beruntung
5.
Al-Ahzab: 32
“Maka
janganlah kalian (para istri Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam) berbicara
dengan suara yang lembut, sehingga lelaki yang memiliki penyakit dalam kalbunya
menjadi tergoda dan ucapkanlah perkataan yang ma’ruf (baik).”
6.
Al Ahzab : 53.
“Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah- rumah Nabi kecuali
bila kamu diizinkan untuk makan dengan tidak menunggu-nunggu waktu masak
(makanannya) tetapi jika kamu diundang maka masuklah dan bila kamu selesai
makan, keluarlah kamu tanpa asyik memperpanjang percakapan. Sesungguhnya yang
demikian itu akan mengganggu Nabi lalu Nabi malu kepadamu (untuk menyuruh kamu
keluar), dan Allah tidak malu (menerangkan) yang benar. Apabila kamu meminta
sesuatu (keperluan) kepada mereka (isteri- isteri Nabi), maka mintalah dari
belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka.
Dan tidak boleh kamu menyakiti (hati) Rasulullah dan tidak (pula) mengawini
isteri- isterinya selama-lamanya sesudah ia wafat. Sesungguhnya perbuatan itu
adalah amat besar (dosanya) di sisi Allah.”
2)Dalil
dalam Al-Hadist
1.
“Sesungguhnya dunia itu manis dan hijau (indah memesona), dan Allah Subhanahu
wa Ta’ala menjadikan kalian sebagai khalifah (penghuni) di atasnya, kemudian
Allah Subhanahu wa Ta’ala memerhatikan amalan kalian. Maka berhati-hatilah
kalian terhadap dunia dan wanita, karena sesungguhnya awal fitnah (kehancuran)
Bani Israil dari kaum wanita.” (HR. Muslim, dari Abu Sa’id Al-Khudri
radhiyallahu ‘anhu)
2.
“Tidaklah aku meninggalkan fitnah sepeninggalku yang lebih berbahaya terhadap
kaum lelaki dari fitnah (godaan) wanita.” (Muttafaqun ‘alaih, dari Usamah bin
Zaid radhiyallahu ‘anhuma)
3.
“Hati-hatilah kalian dari masuk menemui wanita.” Seorang lelaki dari kalangan
Anshar berkata: “Bagaimana pendapatmu dengan kerabat suami? ” Maka Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Mereka adalah kebinasaan.” (Muttafaq
‘alaih, dari ‘Uqbah bin ‘Amir radhiyallahu ‘anhu)
4.
“Jangan sekali-kali salah seorang kalian berkhalwat dengan wanita, kecuali
bersama mahram.” (Muttafaq ‘alaih, dari Ibnu‘Abbas.R.A)
5.
“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka jangan sekali-kali dia
berkhalwat dengan seorang wanita tanpa disertai mahramnya, karena setan akan
menyertai keduanya.” (HR. Ahmad)
6.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu:“Telah ditulis bagi setiap Bani Adam bagiannya dari zina, pasti dia akan
melakukannya, kedua mata zinanya adalah memandang, kedua telinga zinanya adalah
mendengar, lidah(lisan) zinanya adalah berbicara, tangan zinanya adalah
memegang, kaki zinanya adalah melangkah, sementara kalbu berkeinginan dan
berangan-angan, maka kemaluan lah yang membenarkan atau mendustakan.”
7.
“Demi Allah, sungguh jika kepala salah seorang dari kalian ditusuk dengan jarum
dari besi, maka itu lebih baik dari menyentuh wanita yang tidak halal baginya.”
(HR. Ath-Thabarani dan Al-Baihaqi dari Ma’qil bin Yasar radhiyallahu ‘anhu, dan
dishahihkan oleh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 226)
8.
Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata: “Tidak. Demi Allah, tidak pernah sama sekali
tangan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyentuh tangan wanita (selain
mahramnya), melainkan beliau membai’at mereka dengan ucapan (tanpa jabat
tangan).” (HR. Muslim)
9.
Dalam Shahih Muslim dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma, dia berkata:
“Aku bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang pandangan
yang tiba-tiba (tanpa sengaja)? Maka beliau bersabda: ‘Palingkan pandanganmu’.”
10.
” Janganlah kalian masuk ke tempat wanita. ‘Lalu seseorang dari kaum Anshar
berkata : “Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu mengenai ipar?’. Beliau
menjawab, “Ipar itu maut (menyendiri dengannya bagaikan bertemu dengan
kematian)”. (Hadits Riwayat Muttafaqun ‘alaih)
11.
Ath-Thabrany mentakhrij sebuah hadits. “Janganlah kamu sekalian berkhalwat
dengan wanita. Demi diriku yang ada dalam kekuasaan-Nya, tidaklah seorang
laki-laki berkhalwat dengan seorang wanita melainkan syetan akan masuk di
antara keduanya. Lebih baik seorang laki-laki berdekatan dengan babi yang
berlumuran tanah liat atau lumpur daripada dia mendekatkan bahunya ke bahu
wanita yang tidak halal baginya”
Nah
itu semua dalil-dalil yang menyatakan haramnya pacaran,terus lalu bagimana dengan
pertanyaan sebelumnya?,nih jawabannya sebagai berikut:
Jadi
Jika ada seseorang yang berkata seperti itu jelas mereka sudah keliru dan gagal
paham,kenapa di dalam Al-Quran dan Al-Hadist tidak ada dalilnya yang ada cuman
membahas tentang zina?,karena Allah SWT memberikan akal kepada manusia untuk
berfikir dan memahami tentang ayat-ayat allah SWT kebanyakan manusia hanya
mengandalkan nafsu di banding akalnya.Lalu kenapa Al-Quran dan Al-Hadist tidak
secara langsung membahas tentang makna pacaran melainkan zina? Karena kita
harus memahami ilmunya dahulu sebelum menafsirkan segala sesuatau,jika di
perdalam kandungan makna ayat Al-Quran itu di bedakan menjadi dua yakni:
1.ayat muhkamat,ayat yang secara khusus tanpa di perdalam lagi kandungannya.
2.ayat mutasyabihat,ayat yang harus di analisis dengan mendalam kegunaan
ayatnya.
Nah zina merupakan jenis ayat mutasyabihat karena harus di perdalam kembali
kandungan dan kegunaannya,jika di analisis kembali dari kandungan ayat Al-Quran tersebut adalah haramnya berpacaran,di samping itu juga masih banyak lagi jika di tafsirkan dari makna kandungan zina tersebut.
lalu
kenapa ko bisa sih? yah karena pacaran di dalamnya sudah termasuk dalam kriteria zina walaupun
tanpa kita sadari,oleh sebab itu pacaran hukumnya haram.Sesungguhnya nasehat
agama itu baik untuk manusia dan agamapun tidak merasa di rugikan melainkan
manusia itu sendiri yang merugi..
*semoga
bermanfaat
*Penulis Indi AlBari

Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Peringatan..!!
1.Budayakan saat berkomentar dengan kata-kata yang baik dan sopan
2.Dilarang mempromosikan blog di komentar
3.Dan katakan jika itu perlu untuk menmbah masukan kepada admin blog untuk lebih baik kedepannya..
Syukron katsiron